LKTEI

Kamis, 22 Oktober 2015

untuk versi ms.powerpoint, klik link berikut: https://drive.google.com/open?id=0B_Es2kwc39iKMkFlb0d1d1dfTzA


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “E-COMMERCE” DALAM DUNIA BISNIS
Hasil gambar untuk e-commerce
webmasterserviceshawaii.com

 

Disusun Oleh: Ajeng Nony Wirantika(11140213)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG SEMARANG
TAHUN 2015


PENDAHULUAN
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Sehubungan dengan perkembangan teknologi informasi tersebut memungkinkan setiap orang dengan mudah melakukan perbuatan hukum seperti misalnya melakukan jual-beli. Perkembangan internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita. Internet membantu kita sehingga dapat berinteraksi, berkomunikasi, bahkan melakukan perdagangan dengan orang dari segala penjuru dunia dengan murah, cepat dan mudah. beberapa tahun terakhir ini dengan begitu merebaknya media internet menyebabkan banyaknya perusahaan yang mulai mencoba menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media ini. Dan salah satu manfaat dari keberadaan internet adalah sebagai media promosi suatu produk. Suatu produk yang dionlinekan melalui internet dapat membawa keuntungan besar bagi pengusaha karena produknya di kenal di seluruh dunia.
Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perdagangan yang sekarang di Indonesia telah mulai diperkenalkan melalui beberapa seminar dan telah mulai penggunaannya oleh beberapa perusahaan yaitu electronic commerce atau yang lebih dikenal dengan E-Commerce, yang merupakan bentuk perdagangan secara elektronik melalui media internet. E-Commerce pada dasarnya merupakan suatu kontak transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli dengan menggunakan media internet. Jadi proses pemesanan barang dikomunikasikan melalui internet.
Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan untuk diterapkan pada saat ini, karena E-Commerce memberikan banyak kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant) maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi perdagangan, meskipun para pihak berada di dua benua berbeda sekalipun. Dengan E-Commerce setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena itu jaringan internet ini dapat menembus batas geografis dan teritorial termasuk yurisdiksi hukumnya.
.

PEMBAHASAN

1.      Pengertian E-Commerce dalam dunia bisnis
E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dan lain – lain.

Pengertian spesifik tentang e-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang menyediakan layanan “get and deliver”. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading.
E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit dimana e-commerce adalah sub perangkat dari E-Bisnis. Cara pembayarannya yaitu melalui  transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit sedangkan E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas, area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. Cara pembayarannya yaitu dengan melalui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online. Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email. Contoh E-Commerce misalnya pembelian buku secara online, pembelian elektronik melalui online, pembelian kendaraan melalui online, pembelian pakaian secara online, dan lain-lain.

Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.

I.3 Standar Teknologi e-commerce
a. Electronic Data Interchange (EDI)
EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan prívate
b. Open Buying on the Internet (OBI)
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya
c. Open Trading Protocol (OTP)
OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, IBM, dan Sun Microsystems
d. Open Profiling Standard (OPS)
OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
e. Secure Socket Layer (SSL)
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server.
f. Secure Electronic Transaction (SET)
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant.
g. Truste
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
I.4 Istilah-istilah Dalam e-commerce
a. Digital atau electronic cash
metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain.
b. Digital money
terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet.
c.Disintermediation
proses untuk memotong jalur perantara
d. Electronic checks
pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash, sistem check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank.
e. Electronic wallet:
Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut. f. Extranet
sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka.
g. Micropaymet:
transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi.
I.5 Contoh e-commerce.
Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.          




2.      Sejarah adanya E-Commerce


E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003.
            Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
*      E-mail dan Messaging
*      Content Management Systems
*      Dokumen, spreadsheet, database
*      Akunting dan sistem keuangan
*      Informasi pengiriman dan pemesanan
*      Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
*      Sistem pembayaran domestik dan internasional
*      Newsgroup
*      On-line Shopping
*      Conferencing
*      Online Banking

3.       Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:

1. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce
4. Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem informasi manajemennya adalah:

a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli
produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.

b. Menurunkan
biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban
gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi

c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.

d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.

e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.

f. Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
g. Meningkatkan value chain perusahaan

Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:

a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.

b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.

c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
5. Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)

Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.

Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

6. Berbagai dampak Negatif pada sistem informasi manajemen E-Commerce:
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem 
     
      7. Kendala E-Commerce dalam dunia bisnis
Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet para pembeli / pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul.
Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di CommerceNet meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor lebih murah.
Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.
Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce is just like any automation – it amplifies problems with their operation they already had.”
8.Ruang Lingkup e-commerce
a. Technology
b. Marketing and “New Consumer Processes”
c. Economic
d. Electronic Linkage
e. Information Value Adding
f. Market Making
g. Service Infrastructure
h. Legal, privacy, and public policy

9.  Hubungan Hukum Antar Pelaku e-commerce
Dalam bidang hukum misalnya, hingga saat ini Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce. Padahal pranata hukum merupakan salah satu ornamen utama dalam bisnis. Dengan tiadanya regulasi khusus yang mengatur mengatur perjanjian virtual, maka secara otomatis perjanjian-perjanjian di internet tersebut akan diatur oleh hukum perjanjian non elektronik yang berlaku.
Hukum perjanjian Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak berdasarkan pasal 1338 KUHPerd. Asas ini memberi kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk suatu perjanjian untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. Dengan demikian para pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur sendiri hubungan hukum diantara mereka.
Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, e-commerce menimbulkan perikatan antara para pihak untuk memberikan suatu prestasi. Implikasi dari perikatan itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak yang terlibat.
Didalam hukum perikatan Indonesia dikenal apa yang disebut ketentuan hukum pelengkap. Ketentuan tersebut tersedia untuk dipergunakan oleh para pihak yang membuat perjanjian apabila ternyata perjanjian yang dibuat mengenai sesuatu hal ternyata kurang lengkap atau belum mengatur sesutu hal. Ketentuan hukum pelengkap itu terdiri dari ketentuan umum dan ketentuan khusus untuk jenis perjanjian tertentu.
Jual-beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang diatur dalam KUHPerd, sedangkan e-commerce pada dasarnya merupakan model transaksi jual-beli modern yang mengimplikasikan inovasi teknologi seperti internet sebagai media transaksi. Dengan demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum tentang perikatan dan perjanjian jual-beli yang diatur dalam Buku III KUHPerd berlaku sebagai dasar hukum aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika dalam pelaksanaan transaksi e- commerce tersebut timbul sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut.
Akan tetapi permasalahannya tidaklah sesederhana itu. E-commerce merupakan model perjanjian jual- beli dengan karakteristik dan aksentuasi yang berbeda dengan model transaksi jual-beli konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Adaptasi secara langsung ketentuan jual-beli konvensional akan kurang tepat dan tidak sesuai dengan konteks e-commerce. Oleh karena itu perlu analisis apakah ketentuan hukum yang ada dalam KUHPerd dan KUHD sudah cukup relevan dan akomodatif dengan hakekat e-commerce atau perlu regulasi khusus yang mengatur tentang e-commerce.
Perlindungan Pembeli & Penjual
a. perlindungan pembeli.
Carilah merek yang dapat dipercaya di berbagai situs
Cari alamat dan nomor telepon perusahaan yang situsnya belum anda kenali, beserta nomor faksnya
Periksalah Better Business Bureau. Carilah segel autentifikasi seperti TRUSTe.
Selidiki seberapa amannya situs penjual dengan mempelajari prosedur keamanan
Pelajari jaminan untuk uang kembali, garansi, serta perjanjian perbaikan.
Bandingkan harganya dengan ditoko biasa.
Carilah kesaksian dan pengesahan dalam situs komunitas serta papan buletin yang terkenal.
Kolsultasi dengan lembaga perlindungan konsumen
Periksa consumerworld.org untuk daftar sumber yang dapat bermanfaat.
b. Perlindungan Penjual.
Para penjual online juga membutuhkan perlindungan. Mereka harus dilindungi dari pelanggan yang menolak untuk membayar dan yang membayar dengan cek kosong serta dari klaim pembeli bahwa barang dagangan tidak sampai. Mereka juga memiliki hak untuk dilindungi dari penggunaan nama mereka oleh pihak lain serta dilindungi dari penggunaan kata serta frase, slogan, dan alamat web milik mereka (perlindungan merek dagang).

10. Contoh Aplikasi E-Commerce yang sudah popular di Indonesia
Salah satu hal yang terlihat jelas di industri internet Indonesia adalah banyaknya jumlah startup e-commerce di negara ini. Kali ini kami akan memberi daftar website e-commerce populer di Indonesia, dan masing-masing kami kategorikan berdasarkan model bisnisnya: forum online dan iklan baris, website business to consumers (B2C), marketplace consumer to consumer (C2C), dan lainnya.

Forum online dan iklan baris


1. Kaskus


Kaskus sebenarnya adalah sebuah forum online. Tapi website ini kemudian berkembang menjadi salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Pengguna bisa membuat artikel di dalam platform Kaskus dan juga melakukan jual beli barang di sana.
Di bulan Desember, Kaskus memiliki CEO baru, yaitu Sukan Makmuri – yang sebelumnya pernah memegang posisi VP untuk divisi teknologi internet banking di Bank of America. CEO baru ini menggantikan co-founder Ken Dean Lawadinata dan Andrew Darwis. Kaskus saat ini memiliki 40 juta orang pengguna dan 600 juta pageview tiap bulannya.

2. TokoBagus



Jika Anda mencari website yang berfokus hanya pada iklan baris, maka TokoBagus akan menjadi nama pertama yang muncul di benak banyak orang. Remco Lupker dan Sebastian Arnold Egg mendirikan website ini di tahun 2003 lalu. Selama itu, mereka mendapatkan banyak investasi dari MIH dan sangat agresif memasang iklan TokoBagus di berbagai media di Indonesia. Bulan April tahun lalu, MIH menutup salah satu portofolio e-commerce-nya – Multiply – untuk lebih fokus pada portofolio yang lebih menjanjikan – termasuk TokoBagus. Di bulan Desember, tim TokoBagus untuk pertama kalinya mengungkap data website mereka yang sangat mencengangkan: mereka memiliki lebih dari 1 miliar pageview di bulan Juli tahun lalu.

3. Berniaga


Berniaga adalah website yang ingin menantang dominasi TokoBagus di ranah iklan baris di Indonesia. Website ini juga sangat agresif dalam hal pemasaran berkat bantuan dari perusahaan induknya, 701Search.

Website B2C


1. Lazada Indonesia


Lazada milik Rocket Internet baru-baru ini merayakan ulang tahun keduanya di Indonesia, dan dalam waktu singkat tersebut, website ini sudah berkembang menjadi pelaku e-commerce B2C terbesar di Indonesia. Sumber modalnya yang tak pernah habis tentu menjadi salah satu faktor yang membantu perkembangannya.
Dalam sebuah event belanja online nasional di bulan Desember tahun lalu, Lazada Indonesia melaporkan bahwa mereka menerima ribuan pesanan per jam. Lazada sekarang memiliki 300 orang pegawai di Indonesia dan berniat menguasai tren besar berikutnya: mobile commerce dan penjual pihak ketiga.

2. Bhinneka


Bhinneka adalah salah satu pelaku e-commerce pertama yang muncul di Indonesia dengan menjual gadget sebagai produk utamanya. Website ini sudah bertahan selama lebih dari 14 tahun dan sekarang memasukkan kategori produk lain seperti instrumen musik dan mainan.
Di bulan Februari, Bhinneka melaporkan memiliki rata-rata 21 juta pageview per bulan di tahun 2013 dan mendapatkan omzet Rp 600 miliar di tahun yang sama, dan 70 persen di antaranya berasal dari toko online-nya. Bhinneka sekarang punya lebih dari 500 pegawai dan enam toko fisik di Jakarta.
Ranking Alexa: ke-65 di Indonesia.

3. Agoda


Agoda asal Singapura masih merupakan website booking hotel nomor satu di Indonesia. Website ini memiliki total 390.000 hotel untuk di-book, dan juga lebih dari tujuh juta pelanggan.
Ranking Alexa: ke-110 di Indonesia.

4. Zalora Indonesia


Website e-commerce berusia dua tahun, Zalora Indonesia, mirip dengan Lazada Indonesia: website ini dibantu oleh Rocket Internet dan punya sangat banyak uang. Selain itu, Zalora juga tidak pernah mengungkapkan datanya. Bulan September lalu, DailySocial mengutip Hadi Wenas yang saat itu menjabat sebagai managing director Zalora Indonesia, yang mengatakan bahwa Zalora cabang Indonesia sudah menjadi cabang dengan pendapatan terbesar di antara sepuluh cabang Zalora di Asia.

5. Tiket


Tiket adalah salah satu e-commerce travel terbesar di Indonesia. Website ini memungkinkan pengunjungnya membeli berbagai produk travel seperti penerbangan, hotel, tiket kereta, tiket konser, dan bahkan menyewa mobil. Menurut Jakarta Globe, Tiket sekarang melayani 3.000 transaksi dan mendapatkan Rp 2 miliar tiap harinya.

6. Groupon Indonesia


Groupon masuk ke Indonesia dengan mengakuisisi website daily deal Disdus di tahun 2011, dan sampai saat ini mereka masih menjadi pemimpin di bisnis ini. Di ulang tahun ketiganya di bulan September lalu, Groupon Indonesia mengungkapkan bahwa mereka memiliki 500.000 visit dan rata-rata transaksi sebesar Rp 300 juta tiap harinya.

Marketplace


1. Tokopedia


Tokopedia dan Bukalapak adalah pelaku marketplace lokal yang menjadi kuda hitam dalam persaingan menghadapi nama besar seperti Plasa.com milik Telkom-eBay dan Multiply milik MIH. Tapi kedua website ini mampu menang dalam persaingan tersebut dan sekarang menguasai pasar lokal. Dipimpin oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, Tokopedia yang kini berusia empat tahun memiliki lebih dari 770.000 barang dan menjual total 13,4 juta barang tahun lalu dengan layanan rekening bersamanya.

2. Bukalapak


Bukalapak merupakan saingan utama Tokopedia yang juga berhasil memenangi persaingan ketat di masa-masa awal website berdiri. Dipimpin oleh Achmad Zaky, website ini sekarang melayani transaksi dengan total nilai Rp 500 juta tiap harinya. Platform ini memiliki sekitar 400.000 barang aktif, serta masuk ke industri mobile dengan meluncurkan aplikasi Androidnya bulan lalu.
Ranking Alexa: ke-43 di Indonesia.

3. Qoo10 Indonesia


Qoo10 adalah perusahaan hasil kerja sama antara eBay dengan marketplace asal Korea Selatan Gmarket. Perusahaan ini baru saja merayakan ulang tahun keduanya di Indonesia, dan sudah berhasil memperoleh USD 2,5 juta tiap bulannya di tahun 2013, yang menandakan pertumbuhan sebesar 500 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ranking Alexa: ke-156 di Indonesia.

4. Elevenia


Elevenia adalah salah satu nama baru yang muncul di ranah marketplace Indonesia. Perusahaan ini merupakan hasil kerja sama antara XL Axiata dengan perusahaan layanan online dan mobile asal Korea Selatan SK Planet. Keduanya memasukkan total USD 18,3 juta sebagai modal awal untuk proyek ini dan optimis akan bisa menguasai pasar Indonesia dalam jangka panjang.

5. Lamido Indonesia



Bermodalkan pengalaman dan dana dari Rocket Internet, Lamido merupakan nama baru lain yang ikut bergabung dalam persaingan marketplace online di Indonesia. Startup ini menggunakan beberapa infrastruktur di Lazada Indonesia seperti logistik, operasi, dan hal-hal teknis lainnya. Lazada Indonesia terbukti sukses, dan kita harus lihat apakah kemitraan Lamido dengan Lazada bisa membantu perusahaan baru ini mencapai puncak.
Ranking Alexa: ke-443 di Indonesia.

6. Rakuten Belanja Online


Rakuten Belanja Online mengalami beberapa kendala tahun lalu seperti memisahkan diri dari mitranya, konglomerat media MNC. Berdiri sendiri sebagai anak perusahaan dari raksasa e-shopping Jepang, Rakuten masih yakin bahwa mereka masih bisa mendapatkan sesuatu dari pasar Indonesia – tapi mereka harus menghadapi pesaing-pesaing baru untuk mencapai itu.
Ranking Alexa: ke-447 di Indonesia.

Lainnya


1. Indonetwork


Indonetwork adalah sebuah website marketplace C2C dan B2B (business to business). Anda bisa menemukan banyak barang baik untuk keperluan pribadi atau untuk ekspor. Anda harus membayar untuk bisa menjadi anggota di website ini.
Ranking Alexa: ke-77 di Indonesia.

2. IndoTrading



Sebagai marketplace B2B, IndoTrading hanya memperbolehkan bisnis – bukan individu – untuk memasukkan produk di websitenya. Platform ini sekarang memiliki sekitar 50.000 produk dan akan meluncurkan sistem pembayaran rekening bersama atau rekber untuk kanal exportnya.
Ranking Alexa: ke-360 di Indonesia.

3. Blibli


Blibli menamai dirinya sebagai sebuah mall dan hanya menerima perusahaan yang terdaftar secara resmi untuk menggunakan platform-nya. Diluncurkan di bulan September tahun 2012, Blibli sekarang punya total 60.000 barang di website-nya.
Di tahun 2013 lalu, Indonesia dikejutkan dengan tutupnya Multiply setelah beberapa tahun berada dalam persaingan ketat di ranah e-commerce. Website daily deal LivingSocial juga menutup operasi di Asia Tenggara karena diakuisisi oleh iBuy Group. Semua pelaku e-commerce juga harus siap dengan munculnya Blanja.com milik eBay.
Ada banyak nama dan tren yang bisa diamati selain yang kami sebutkan di atas. Kami melihat tren website iklan baris vertikal seperti Rumah milik PropertyGuru, Rumah123 milik iProperty, dan Lamudi milik Rocket Internet untuk kategori real estate, serta Mobil123 milik iCar Asia, Carmudi milik Rocket Internet, dan Rajamobil untuk kategori mobil.
Bisnis B2C juga bertumbuh, terutama di ranah fashion dan travel. Ada Berrybenka dan HiJup untuk fashion, dan juga Traveloka dan Nusatrip untuk travel. Ada juga beberapa yang lain yang kami tidak bisa sebutkan tapi tetap patut diamati.

PENUTUP
Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer services.
Dalam aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu business to business (B2B) dan business to customer (B2C). Dalam perkembangannya B2B lebih pesat dibandingkan B2C. Business to business dalam e-commerce umumnya menggunakan mekanisme EDI (electronic data interchange). Tetapi karena begitu banyaknya standarisasi yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan antara pebisnis untuk saling berinteraksi sehingga berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). dalam XML ini tersimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML sehingga sangat efektif digunakan dalam system yang berbeda. Sehingga yang sebelumnya EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN (value added network) dengan populernya jaringan internet mulai dikenal sebuah system yang disebut EDI over internet dan system lainnya yang sedang berkembang seperti electronic/internet procurement dan ERP (enterprise resource planning).
Secara umum adapun aktifitas dari B2B ini seperti trading partners dan pertukaran data (data exchange) yang dilakukan secara rutin antara pebisnis. Sedangkan dalam business to customer (B2C) umumnya menggunakan internet dengan berbagai model pendekatan seperti electronic shopping mall atau dengan konsep portal. Kedua-duanya menggunakan website sebagai basisnya. Aktifitas electronic shopping mall lebih ke mempromosikan produk dan service yang ada dengan dukungan online catalog dan sebagainya. Adapun contoh dari system ini seperti amazon dan netmarket. Sedangkan dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih kompleks dimana electronic shopping mall juga termasuk didalamnya, dengan tetap berbasis website, di dalam portal ini juga terdapat pelayanan lainnya seperti e-mail, online database, news dan sebagainya. Adapun contoh dari sistem ini seperti netscape home dan yahoo.
KESIMPULAN
Pengembangan sistem informasi manajemen berbasis e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi.
Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.
Daftar Pustaka;
(1) http://www.sentralweb.com/demo/
(2) http://safri-lubis.info/file
(3) https://raranatasha.wordpress.com/2013/10/02/e-commerce-sistem-informasi-manajemen/
(4) www.techinasia.com